3 Kecamatan di Nganjuk Tidak Produksi Bawang Merah, Ini Alasannya!

Nganjuk dan Brambang: Identitas yang Sudah Melekat

Nganjuk dikenal sebagai salah satu sentra penghasil bawang merah (brambang) terbesar di Indonesia. Produksi tahunan mencapai lebih dari 2 juta kuintal. Namun, ada fakta mencengangkan: tiga kecamatan tidak menanam brambang sama sekali!

Kecamatan yang Tidak Menghasilkan Bawang Merah

Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Nganjuk 2024, berikut tiga kecamatan tersebut:

  • Kertosono
  • Baron
  • Ngetos

Tidak ditemukan aktivitas pertanian bawang merah di tiga kawasan ini sepanjang tahun 2023–2024.

Daftar Kecamatan Penghasil Brambang Terbanyak

17 kecamatan lainnya aktif memproduksi. Ini 5 besar penghasil terbanyak di Nganjuk:

KecamatanProduksi 2024
Rejoso566.177 kuintal
Gondang530.224 kuintal
Bagor482.720 kuintal
Sukomoro230.930 kuintal
Wilangan154.055 kuint

Mengapa Tiga Kecamatan Ini Tidak Menanam Brambang?

Ada beberapa alasan logis yang mungkin menjadi faktor:

  1. Kondisi geografis kurang cocok
  2. Tanah dan sistem irigasi tidak mendukung
  3. Kebijakan diversifikasi tanaman seperti fokus pada jagung atau padi

Produksi Bawang Merah Nganjuk 2023 vs 2024

TahunLuas PanenProduksi (Ton)
202316.918 ha183.758 ton
202418.332 ha205.591 ton

Terjadi peningkatan 8% pada luas panen dan 11,9% pada produksi dalam waktu satu tahun.

Daya Saing Nganjuk di Tingkat Nasional

  • Peringkat 2 nasional produsen bawang merah, setelah Kabupaten Brebes
  • Masuk 5 besar produsen di Jawa Timur, bersama Probolinggo, Malang, dan Situbondo
  • Rasa khas dan tekstur bawang merah Nganjuk menjadi daya tarik pasar

Langkah Strategis Pemkab Nganjuk

  • Pembangunan Tugu Brambang sebagai ikon sentra pertanian
  • Penataan Pasar Sukomoro sebagai pasar utama bawang merah berskala Jawa Timur
  • Edukasi petani dan pembinaan kualitas produk untuk mendorong ekspor

Penutup: Tantangan dan Peluang

Meskipun Kertosono, Baron, dan Ngetos belum ikut menanam brambang, potensi ke depan tetap besar. Dengan dukungan teknologi pertanian dan perluasan area tanam, bukan tak mungkin ketiga kecamatan ini ikut menyumbang produksi di masa depan.