Bawang merah (Allium cepa var. aggregatum) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomi tinggi di Indonesia. Menanam bawang merah di musim kemarau memiliki tantangan tersendiri, namun dengan perawatan yang tepat, hasil yang diperoleh dapat sangat memuaskan. Berikut adalah panduan untuk menanam bawang merah di musim kemarau:
Persiapan Lahan
- Pemilihan Lokasi: Pilih lahan yang mendapatkan sinar matahari penuh minimal 8 jam sehari. Lahan yang ideal memiliki tekstur tanah yang gembur dan drainase yang baik untuk menghindari genangan air yang bisa merusak umbi bawang merah.
- Pengolahan Tanah: Cangkul tanah sedalam 20-30 cm, kemudian biarkan tanah mengering selama beberapa hari untuk mematikan organisme penyebab penyakit. Tambahkan pupuk kandang atau kompos untuk meningkatkan kesuburan tanah.
- Pembuatan Bedengan: Buat bedengan dengan lebar 1-1,2 meter dan tinggi 20-30 cm. Jarak antar bedengan sekitar 30-40 cm untuk memudahkan perawatan dan sirkulasi udara.
Penanaman
- Pemilihan Benih: Gunakan benih bawang merah yang berkualitas dan bebas penyakit. Benih yang baik biasanya berwarna cerah, berukuran seragam, dan tidak ada tanda-tanda busuk atau jamur.
- Penanaman: Tanam benih dengan jarak tanam sekitar 15-20 cm antar tanaman dan 20-25 cm antar baris. Kedalaman tanam sekitar 2-3 cm dengan posisi umbi menghadap ke atas.
Perawatan Tanaman
- Penyiraman: Penyiraman dilakukan secara rutin terutama pada fase awal pertumbuhan. Pada musim kemarau, penyiraman sebaiknya dilakukan setiap pagi atau sore hari untuk menjaga kelembaban tanah. Hindari penyiraman berlebihan yang dapat menyebabkan pembusukan umbi.
- Pemupukan: Pemupukan pertama dilakukan 2 minggu setelah tanam dengan pupuk nitrogen (urea) untuk merangsang pertumbuhan vegetatif. Pupuk kedua diberikan pada minggu ke-4 dengan campuran pupuk nitrogen, fosfor, dan kalium (NPK) untuk mendorong pembentukan umbi.
- Penyiangan: Lakukan penyiangan secara berkala untuk mengendalikan gulma yang dapat bersaing dengan tanaman bawang merah dalam hal nutrisi dan air.
- Pengendalian Hama dan Penyakit: Pantau tanaman secara rutin untuk mendeteksi adanya serangan hama atau penyakit. Gunakan pestisida alami atau kimia sesuai kebutuhan, dan ikuti dosis yang dianjurkan agar tidak merusak tanaman.
Panen dan Pasca Panen
- Panen: Bawang merah biasanya siap panen setelah 60-70 hari setelah tanam. Tanda-tanda bawang merah siap panen adalah daun yang mulai menguning dan rebah. Panen dilakukan dengan mencabut tanaman secara hati-hati agar umbi tidak rusak.
- Pengeringan: Setelah dipanen, bawang merah dikeringkan di bawah sinar matahari selama 5-7 hari hingga kulitnya benar-benar kering. Pengeringan yang baik akan meningkatkan daya simpan bawang merah.
- Penyimpanan: Simpan bawang merah di tempat yang sejuk, kering, dan memiliki sirkulasi udara yang baik untuk mencegah pembusukan.
Kesimpulan
Menanam bawang merah di musim kemarau memerlukan perhatian ekstra terutama dalam hal penyiraman dan pengendalian suhu tanah. Dengan teknik budidaya yang tepat, lahan yang subur, dan perawatan yang konsisten, bawang merah dapat tumbuh optimal dan menghasilkan panen yang melimpah. Selamat mencoba dan semoga sukses dalam budidaya bawang merah Anda!